HOME

welcome

Jumat, 13 April 2012

Variants in the vitamin D

Variants in the vitamin D pathway, serum levels of vitamin D, and estrogen receptor negative breast cancer among African-American women: a case-control study

Song Yao, Gary Zirpoli, Dana H Bovbjerg, Lina Jandorf, Chi-Chen Hong, Hua Zhao, Lara E Sucheston, Li Tang, Michelle Roberts, Gregory Ciupak, Warren Davis, Helena Hwang, Candace S Johnson, Donald L Trump, Susan E McCann, Foluso Ademuyiwa, Karen S Pawlish, Elisa V Bandera and Christine B Ambrosone


For all author emails, please log on.

Breast Cancer Research 2012, 14:R58 doi:10.1186/bcr3162

Published: 5 April 2012

Abstract (provisional)

Introduction

American women of African ancestry (AA) are more likely than European Americans (EA) to have estrogen receptor (ER)-negative breast cancer. 25-hydroxyvitamin D (25OHD) is low in AAs, and was associated with ER-negative tumors in EAs. We hypothesized that racial differences in 25OHD levels, as well as in inherited genetic variations, may contribute, in part, to the differences in tumor characteristics.

Methods

In a case (n=928)-control (n=843) study of breast cancer in AA and EA women, we measured serum 25OHD levels in controls and tested associations between risk and tag single nucleotide polymorphisms (SNPs) in VDR, CYP24A1 and CYP27B1, particularly by ER status.

Results

More AAs had severe vitamin D deficiency (<10 ng/ml) than EAs (34.3% vs 5.9%), with lowest levels among those with the highest African ancestry. Associations for SNPs differed by race. Among AAs, VDR SNP rs2239186, associated with higher serum levels of 25OHD, decreased risk after correction for multiple testing (OR=0.53, 95% CI=0.31-0.79, p by permutation=0.03), but had no effect in EAs. The majority of associations were for ER-negative breast cancer, with seven differential associations between AA and EA women for CYP24A1 (p for interaction <0.10). SNP rs27622941 was associated with a >twofold increased risk of ER-negative breast cancer among AAs (OR=2.62, 95% CI=1.38-4.98), but had no effect in EAs. rs2209314 decreased risk among EAs (OR=0.38, 95% CI=0.20-0.73), with no associations in AAs. The increased risk of ER-negative breast cancer in AAs compared to EAs was reduced and became non-significant (OR=1.20, 95% CI=0.80-1.79) after adjusting for these two CYP24A1 SNPs.

Conclusions

These data suggest that genetic variants in the vitamin D pathway may be related to the higher prevalence of ER-negative breast cancer in AA women.

COPPYRIGHT OPEN ACCESS

DOWNLOAD PDF

Rabu, 04 April 2012

Asam Amino

  • 1 Struktur asam amino
    • 1.1 Isomerisme pada asam amino
    • 1.2 Polimerisasi asam amino
    • 1.3 Zwitter-ion
  • 2 Asam amino dasar (standar)
    • 2.1 Asam amino alifatik sederhana
    • 2.2 Asam amino hidroksi-alifatik
    • 2.3 Asam amino dikarboksilat (asam)
    • 2.4 Amida
    • 2.5 Asam amino basa
    • 2.6 Asam amino dengan sulfur
    • 2.7 Prolin
    • 2.8 Asam amino aromatik
  • 3 Fungsi biologi asam amino
  • 4 Asam amino esensial
  • 5 Lihat pula
  • 6 Pranala luar

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

Struktur asam amino

Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan.Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

Isomerisme pada asam amino

Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CORN, dari singkatan COOH - R - NH2).

Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe d.

Polimerisasi asam amino

Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida

Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.

Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.

Zwitter-ion

................

see more


DOWNLOAD DOC. FOR MS WORD

Senin, 02 April 2012

Prinsip Le Chatelier

Prinsip Le Chatelier

Halaman ini menjelaskan Prinsip Le Chatelier dan menjelaskan bagaimana untuk menerapkannya ke reaksi dalam keadaan kesetimbangan dinamis. Ini mencakup perubahan posisi kesetimbangan jika Anda mengubah konsentrasi, tekanan atau suhu. Ini juga menjelaskan secara singkat mengapa katalis tidak berpengaruh pada posisi kesetimbangan.



Penting: Jika anda tidak yakin tentang keseimbangan kata-kata dinamis atau posisi kesetimbangan Anda harus membaca halaman pendahuluan sebelum Anda melanjutkan


Hal ini penting dalam memahami segala sesuatu di halaman ini untuk menyadari bahwa Prinsip Le Chatelier tidak lebih dari panduan yang berguna untuk membantu Anda menentukan apa yang terjadi ketika Anda mengubah kondisi reaksi dalam kesetimbangan dinamis Itu tidak menjelaskan apa-apa.. Saya akan terus datang kembali ke titik itu!

Menggunakan Prinsip Le Chatelier

Pernyataan Prinsip Le Chatelier

  • Jika kesetimbangan dinamis terganggu dengan mengubah kondisi, posisi kesetimbangan bergerak untuk melawan perubahan.

Menggunakan Prinsip Le Chatelier dengan perubahan konsentrasi

Misalkan Anda memiliki kesetimbangan yang didirikan antara empat zat A, B, C dan D.

Description: http://www.chemguide.co.uk/physical/equilibria/padding.gifDescription: http://www.chemguide.co.uk/physical/equilibria/geneqn2.gif



Catatan: Jika anda ingin tahu, alasan untuk memilih persamaan ini daripada harus hanya A + B di sisi kiri adalah karena lebih bawah halaman ini saya memerlukan persamaan yang memiliki nomor yang berbeda dari molekul di setiap sisi. Saya akan menggunakan persamaan yang sama di seluruh halaman ini.


Apa yang akan terjadi jika Anda mengubah kondisi dengan meningkatkan konsentrasi A?

Menurut Le Chatelier, posisi kesetimbangan akan bergerak sedemikian rupa untuk melawan perubahan. Itu berarti bahwa posisi kesetimbangan akan bergerak sehingga konsentrasi A berkurang lagi - dengan mereaksikan dengan B dan mengubahnya menjadi C + D. posisi kesetimbangan bergerak ke kanan.

Description: http://www.chemguide.co.uk/physical/equilibria/equilmove1.gif

Ini adalah cara yang berguna untuk mengubah jumlah maksimum yang mungkin dari B ke C dan D. Anda mungkin menggunakannya jika, misalnya, B adalah bahan yang relatif mahal sedangkan A adalah murah dan banyak.

Apa yang akan terjadi jika Anda mengubah kondisi dengan mengurangi konsentrasi A?

Menurut Le Chatelier, posisi kesetimbangan akan bergerak sehingga konsentrasi A meningkat lagi. Itu berarti bahwa lebih C dan D akan bereaksi untuk mengganti A yang telah dihapus. Posisi kesetimbangan bergerak ke kiri.

Description: http://www.chemguide.co.uk/physical/equilibria/equilmove2.gif

Ini adalah esssentially apa yang terjadi jika Anda menghapus salah satu produk reaksi segera setelah terbentuk. Jika, misalnya, Anda hapus C segera setelah dibentuk, posisi kesetimbangan akan bergerak ke kanan untuk menggantikannya. Jika Anda terus mengeluarkan itu, posisi kesetimbangan akan terus bergerak ke sebelah kanan - mengubah ini menjadi reaksi satu arah.

Penting

Ini bukan dengan cara apapun penjelasan mengapa posisi kesetimbangan bergerak dengan cara yang dijelaskan. Prinsip Semua Le Chatelier memberi Anda adalah cara cepat bekerja di luar apa yang terjadi.



Catatan: Jika Anda tahu tentang konstanta kesetimbangan, Anda akan menemukan penjelasan yang lebih rinci dari pengaruh perubahan konsentrasi dengan mengikuti link ini. Jika Anda tidak tahu apa-apa tentang konstanta kesetimbangan, Anda harus mengabaikan link ini.

Jika Anda memilih untuk mengikutinya, kembali ke halaman ini melalui tombol BACK pada browser Anda atau melalui menu keseimbangan.






jikuk file ning kene boss



referensi : www .chemguide.co.uk

Minggu, 01 April 2012

Perbedaan Antara Hak dan Kwajiban Warga Negara

. Hak dan Kwajiban Warga Negara

1. Pengertian Warga Negara dan Penduduk

Syarat –syarat utama berdirinya suatu Negara merdeka adalah harus ada wilayah tertentu, ada rakyat yang menetap da nada pemerintah yang berdaulat. Ketiga syarat ini merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk dapat disebut sebagai Negara merdeka. Dan tidak mungkin suatu Negara berdiri tanpa eilayah dan rakyat yang tetap serta pemerintah yang berdaulat secara rational.

Warganegra adalah rakyat yang menetap pada suau wilayah dan rakyat mempunyai hubungan dengan Negara, dalam hubungannya waranegara memppunyai kwajiban-kwajiban terhadap Negara dan sebaliknya warganegara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara.

Penduduk adalah warganegara dan orang asing yang tinggal dalam suau Negara. Jadi setiap Negara itu ada warganegara dan orang asingnya. Setiap warga Negara itu penduduk suatu Negara sedangkan penduduk belum tentu warganegra, karena mungkin orang asing.

Menurut UUD 1945, Negara melindungi segenap penduduk, misalnya dalam pasal 29 (2) disebutkan “Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untu memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu”. Dalam hal lain juga disebutkan dalam pasal 27 (2) dan pasal 31 (1).

2. Asas-asas kewarganearaan

a. Asas ius-sanguinis dan asas ius-soli

LIHAT SILANJUTNYA

SEE MORE